Mendes PDT Tekankan Pentingnya Aksi Pembangunan Dari Desa

Mendes PDT Tekankan Pentingnya Aksi Pembangunan Dari Desa

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto hadir langsung pada Saba Desa Apdesi Merah Putih di Pendopo Lokatantra, Senin (22/12). Dalam kesempatan tersebut Beliau menekankan pentingnya pembangunan dari desa sebagai fondasi pembangunan nasional, selaras dengan semangat "Membangun Desa, Membangun Indonesia". Hadir mendampingi kegiatan tersebut Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Ketua Umum Apdesi Asep Anwar Sada, dan jajaran Forkopimda Lamongan.

Menurut Mendes, Pembangunan dari desa sangat penting karena desa merupakan kunci pemerataan kesejahteraan, kemandirian ekonomi, dan pelestarian budaya. Desa harus menjadi subjek pembangunan yang berdaya dan mandiri serta mampu mengelola potensi lokal secara berkelanjutan.

"Jika desa dilupakan, Indonesia bisa menghadapi dampak negatif, seperti yang terjadi di Jepang, di mana 94 persen warga desa meninggalkan desa untuk tinggal di kota besar. untuk itu, pelaksanaan berbagai program untuk mengembalikan martabat desa terus dilaksanakan," ucap Mendes Yandri.

Dalam konteks kerjasama, Mendes mengapresiasi keberadaan Bumdes yang berdampingan dengan Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Lamongan. Untuk itu, Beliau menyerukan agar KDMP dan Bumdes tidak saling bentrok melainkan bekerja sama untuk membangun potensi desa.

"Saya tadi melihat sendiri kemandirian KDMP di Plosowahyu, mengapresiasi keberadaan Bumdes yang berdampingan dengan KDMP. Ini merupakan langkah tepat untuk mendukung pembangunan desa. Untuk itu, ke depan, dana desa akan lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa, dengan program yang disiapkan berdasarkan suara dan keputusan desa," terangnya.

Wagub Emil, dalam kesempatan tersebut menjelaskan, dengan jumlah 7.721 desa dengan total penduduk mencapai 42 juta orang dan luas wilayah sekitar 42 km². Beliau menegaskan pentingnya memaksimalkan potensi desa untuk pembangunan berkelanjutan.

"Sudah saatnya anak-anak muda dapat bersaing secara global sambil tetap tinggal di desa, berkat perbaikan infrastruktur dan konektivitas yang terus dibangun," jelasnya.
"
Sementara itu, disampaikan Bupati Yes, bahwa program Asta Cita telah berjalan dengan baik di Lamongan, terbukti dengan berdirinya 474 Koperasi Desa Merah Putih, di mana 103 di antaranya aktif, dengan mengelola berbagai unit usaha, mulai dari perdagangan bahan pokok, subsidi pertanian, hingga penyediaan pangan bergizi gratis, dengan total omset awal mencapai Rp 455 milyar.
*
"Sebagai upaya mempercepat pembangunan, Pemkab Lamongan telah menginventarisasi dan mengajukan 429 aset ke Simkopdes. Saat ini, sebanyak 10 koperasi masih dalam proses di BBWS, dan 16 koperasi lainnya berada di bawah kewenangan Kementerian Kehutanan. Jumlah gerai Koperasi Desa Merah Putih yang telah terbangun mencapai 202," pungkasnya.

Sumber : https://www.instagram.com/p/DSkQU4rEcyY/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==